Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dear Academia

Sedang menjadi trending topic di Malaysia seorang pelawak Singapura sedang dicari Interpol dikarenakan melakukan stand up komedi yang menyinggung Malaysia. Nah loh..

Ketika kita berbicara tentang humor, terkadang batas antara yang lucu dan yang tidak pantas mungkin cukup samar. Banyak orang berpendapat bahwa segala sesuatu dapat menjadi bahan lelucon, namun satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang besar. Bahkan di dunia stand up comedy, di mana lelucon kasar dan cabul kadang-kadang dianggap sebagai hal yang biasa, terdapat batas yang harus dihormati. Masalahnya muncul ketika orang mempergunakan kejadian sensitif dan tragis, seperti kecelakaan pesawat, sebagai bahan lelucon seperti yang di lakukan oleh pelawak Singapore akhirnya yang bersangkutan berperkara dengan interpol karena bahan lawakannya dianggap menyinggung Malaysia..

Sebelum memulai, penting untuk dicatat bahwa humor adalah subyektif. Apa yang dianggap lucu oleh satu orang mungkin tidak lucu bagi orang lain. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk lelucon tentang kecelakaan pesawat atau tragedi lainnya. Ini karena tragedi tersebut melibatkan kehilangan nyawa dan penderitaan manusia, yang tidak bisa dianggap sebagai hal yang lucu atau pantas dijadikan bahan lelucon.

Sebagai contoh, pada tahun 2014, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Kecelakaan ini menjadi berita utama di seluruh dunia dan menjadi tragedi besar bagi keluarga korban dan masyarakat internasional. Namun, beberapa pelawak memilih untuk menggunakan kejadian ini sebagai bahan lelucon di panggung mereka. Tidak hanya pelawak Singapura , pelawak yang terkenal dengan lelucon kontroversialnya adalah Gilbert Gottfried, yang pada saat itu menyebutkan bahwa dia baru saja kembali dari penerbangan Malaysia Airlines dan mengatakan “Itu sangat baik. Saya hampir tidak mencapainya.” Komentar ini sangat tidak pantas dan menunjukkan kurangnya empati dan rasa hormat pada korban dan keluarga mereka. Ditambah lagi, komentar tersebut sangat tidak lucu dan tidak berhasil membuat penonton tertawa.

Namun, tidak semua orang berpikir seperti itu. Beberapa pelawak, seperti Jim Jefferies, memiliki kebijaksanaan untuk tidak menggunakan tragedi seperti itu sebagai bahan lelucon. Jefferies bahkan meminta maaf kepada keluarga korban pesawat MH370 karena beberapa leluconnya yang terlalu jauh. Ia menyadari bahwa humor harus memiliki batas, dan tragedi yang melibatkan kematian dan penderitaan manusia harus dihormati.

Ada beberapa alasan mengapa hal ini tidak pantas dan dapat berdampak buruk pada orang lain.

Pertama-tama, tragedi seperti kecelakaan pesawat melibatkan kehilangan nyawa dan penderitaan manusia. Maka, lelucon yang meremehkan atau mencemooh hal ini dapat dianggap tidak hormat dan kurang empati terhadap korban dan keluarga mereka yang sedang berduka. Hal ini juga dapat menyebabkan rasa sakit dan kecemasan bagi mereka yang terkena dampak langsung dari tragedi tersebut.

Kedua, lelucon yang tidak pantas dapat memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan. Ini terutama berlaku di tempat-tempat di mana orang-orang memiliki pandangan yang berbeda tentang suatu topik atau masalah. Sebagai contoh, lelucon tentang agama, etnis, atau orientasi seksual dapat memicu ketegangan dan memperburuk situasi. Maka, seorang pelawak harus memegang prinsip untuk tidak memperparah situasi atau memicu ketegangan dengan lelucon yang tidak pantas.

Ada beberapa contoh lelucon yang tidak pantas yang akhirnya berakhir dengan tuntutan hukum dan laporan polisi. Salah satunya adalah lelucon yang dibuat oleh pelawak Daniel Tosh pada tahun 2012 dalam acara komedinya. Dia mengolok-olok seorang wanita yang mengatakan bahwa dia telah diperkosa. Komentar tersebut sangat tidak pantas dan memicu reaksi negatif dari masyarakat dan korban kejahatan seksual. Tosh akhirnya meminta maaf atas komentarnya yang tidak pantas tersebut.

Contoh lain adalah lelucon yang dibuat oleh pelawak Tracy Morgan pada tahun 2011 tentang homoseksualitas. Komentarnya dianggap sangat kasar dan tidak pantas oleh banyak orang, termasuk anggota komunitas LGBTQ+. Hal ini memicu tuntutan hukum dan Morgan akhirnya meminta maaf atas komentarnya yang tidak pantas tersebut.

Singkatnya, humor yang tidak pantas seperti meledek tragedi seperti kecelakaan pesawat dan topik sensitif lainnya seperti SARA dapat dianggap kasar dan tidak pantas untuk dijadikan lelucon dalam stand up comedy. Lelucon yang tidak pantas dapat menyebabkan rasa sakit dan kecemasan bagi orang lain, serta memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan. Ada beberapa contoh lelucon yang tidak pantas yang berakhir dengan tuntutan hukum dan laporan polisi, yang menunjukkan bahwa lelucon yang tidak pantas dapat memiliki konsekuensi yang serius. Sebagai pelawak, sangat penting untuk memegang prinsip kesopanan dan norma sosial pada masyarakat.

Sources : dari banyak sumber

 

Salam Sehat Semangat Sukses

Bambang Purnomo , SS-BA, CSCA, CAVM Solution Consultant

 Klik di sini buat Donasi para anak yatim piatu dan mendukung eNews PA dengan berita berita Inspiratif lainnya 💡 💡 💡Click here to Donate Orphanages and support insightful, inspirative eNews from PA 💡 💡 💡

Leave a comment

OUR PARTNER

Email

Email

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.