Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tidak hanya perusahaan perusahaan baru yang membutuhkan penanganan yang sangat serius. Perusahaan lama pun yang sudah besar dan mapan juga memiliki tantangan yang tidak mudah. Mereka memiliki tantangan pada saat akan melakukan perubahan saat suksesi atau perombakan kepada penerus mereka.

Suksesi kelihatannya mudah namun prosesnya sangat sulit, karena banyak sekali kendala kendala dari yang mau menyerahkan kepada yang mau menerima. Bagi yang mau menyerahkan mereka ingin penerusnya tidak menjadikan perusahaan yang mereka bangun berdarah darah menjadi sebuah ajang untuk coba coba Bereksperimen. Karena mereka berpendapat bahwa penerusnya yang relatif nya masih muda memiliki sedikit pengalaman dan tidak dewasa. Mereka menginginkan bisnis mereka menjadi Tinggalan yang membanggakan bagi penerusnya. Sehingga tidak heran jika para pendahulu dari sebuah bisnis yang sudah mapan untuk mendapatkan penerus yang mereka anggap sebagai Angsa bertelur emas.

Namun suksesi adalah keniscayaan bagi seorang bisnismen untuk menjaga kelangsungan usaha. Sehingga mereka akan tetap melaksanakan dengan segala resikonya.

Hal hal yang biasa terjadi pada saat suksesi:

Suksesi dapat Geser pimpinan lama kepada penerusnya, namun sulit sekali kebiasaan aturan aturan, norma norma yang sudah dilaksanakan selama ini dengan mudahnya akan dirubah oleh penerus mereka. Padahal rata rata para penerus memiliki pola dan pemikiran serta cara yang lebih up to date sehingga mungkin saja apabila itu ditampung dapat membawa kemajuan.

Tantangan psikologis yang mungkin dirasakan oleh penerus dan pendahulu yakni terdapat kehawatiran bahwa perusahaan yang akan diteruskan itu akan memiliki pola pola baru yang akan menghilangkan identitas dari perusahaan yang akan diteruskan.

Secara kultural suksesi juga seringnya diterjemahkan sebagai transfer atau penyerahan budaya kebijakan, warna dari generasi lama ke generasi baru. Sehingga proses itu yang akan berlangsung lama sehingga para pendahulu dan penerus sama sama menjaga Legasi dari perusahaan yang mereka serah terimakan.

Memang tidak mudah bagi pendahulu untuk meninggalkan perusahaan yang telah dia jaga dan memberikan kekuasaan kepada perusahaannya. Sehingga pada saat suksesi harus terjadi mereka memiliki ketakutan yang mendalam dan kekhawatiran tidak memiliki kuasa lagi dalam perusahaan yang dia jaga selama ini. Contohnya saja Ratu Elzabet yang telah berkuasa ber-puluh puluh puluh tahun. Sulit baginya untuk menyerahkan tahta kerajaan kepada penerusnya walaupun pangeran Charles sudah sangat handal dalam meneruskan kerajaan.

Namun ada kalanya para pendahulu yang sudah betul betul tidak mau ikut campur dalam Menejemen baru dari perusahaan. Karena mereka mendapatkan kepercayaan dan keyakinan. Dan biasanya mereka sudah sepakat bahwa kelangsungan perusahaan betul betul sangat vital kiranya karena hal itu akan menentukan apakah perusahaan yang telah dibangun akan dapat diteruskan dan dikelola oleh generasi generasi selanjutnya. Keyakinan pendahulu bahwa penerus telah memiliki dan terlatih untuk meneruskan usaha setelah pendahulu pergi dan mereka sudah di uji sekian lama sebelum suksesi dilaksanakan membuat pendahulu tenang meninggalkan perusahaan.

Persiapan pendelegasian perusahaan kepada generasi penerus harus dilakukan sedini mungkin untuk mendapatkan alur yang lebih lancar dalam menangani suksesi. Penyiapan calon pimpinan yang terlambat akan dirasakan lebih sulit karena mungkin calon pimpinan yang dikader jika terlambat dilibatkan dalam perusahaan yang akan diserahkan, bisa berakibat secara psikologis calon pemimpin tidak memiliki Gairah lagi untuk meneruskan usaha atau mungkin mereka sudah pada vase sulit untuk berubah, dan jika itu terjadi akan sulit untuk membentuk calon pimpinan mengikuti irama yang ada dalam perusahaan.

Jadi idealnya

  1. Pilih lah penerus sebelum pendahulu tidak mampu,
  2. Buatlah pilihan berdasarkan kualifikasi yang memang di dipunyai oleh calon pimpinan,
  3. Bentuk lah sebuah kerangka yang bisa menguji calon pimpinan dapat melakukan hal hal yang anda inginkan
  4. Dan Pendahulu harus siap untuk mempertahankan pilihan anda kepada mereka mereka yang tidak setuju.

Dalam teori modern suksesi biasanya akan dilakukan tidak melihat riwayat dari masa lalu walaupun Track record atau Histori itu penting namun mereka lebih yakin dengan apa yang mereka lihat saat ini. Sehingga dengan urutan urutan seperti yang ada di atas, mereka akan beri yakinkan bahwa mereka tidak mengambil jalan yang salah.

Dan setelah itu sangat simple bahwa penerus harus terus menjaga visi visi misi dan norma dari pendahulu pada saat mereka turun jabatan, kemudian penerus juga telah secara psikologis kultural dan meyakinkan dapat meyakinkan dan sangat percaya diri bahwa dia mampu menjaga kelangsungan perusahaan untuk generasi generasi selanjutnya. Penerus memiliki kemampuan untuk berikan contoh Yang baik kepada perusahaan yang dipimpin nya dan keduanya menyadari bahwa sejarah berdirinya perusahaan tersebut dan seluk-beluknya sangatlah penting dijadikan acuan untuk pengembangan perusahaan ke depannya.

Kesimpulan:

Praktek yang terbaik: bahwa pikirkan secara sangat serius proses suksesi dan ini akan memerlukan masa pembentukan kepemimpinan dalam waktu yang agak lama, galilah sebanyak mungkin masukan masukan dari banyak pihak terhadap pimpinan baru sehingga proses ini tidak hanya merupakan seleksi namun betul betul penyiapan sebuah rencana jangka panjang untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa mendatang

Salam Sehat Semangat Sukses

Bambang Purnomo , SS-BA, CSCA, CAVM  Solution Consultant

By Bams – April 23, 2022

 Klik di sini buat Donasi para anak yatim piatu dan mendukung eNews PA dengan berita berita Inspiratif lainnya 💡 💡 💡Click here to Donate Orphanages and support insightful, inspirative eNews from PA 💡 💡 💡

Leave a comment

OUR PARTNER

Email

Email

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.