Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Turut sangat berempati dan berdoa agar Anak pertama Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang dikabarkan hilang di Swiss saat sedang berenang di sungai Aaree bisa diketemukan dalam keadaan selamat Ya Alloh . Amiin.🤲🤲🤲

Anak Ridwan Kamil sedang mencari sekolah Magister di swiss setelah lulus dari ITB jurusan Tehnik mesin. Semoga dalam musibah ini anak Ridwan Kamil berhasil diketemukan dalam keadaaan selamat amin

Ada baiknya dalam musibah apapun , kita berinvestasi waktu untuk dapat merefresh lagi awareness kita tentang pertolongan pertama dalam setiap musibah/ kecelakaan yang dapat menyebabkan luka atau memakan korban jiwa. Awareness dan kemampuan awal kita sangatlah penting yang semua orang dapat lakukan sebelum paramedis, dokter ataupun ambulan dating ke tempat kejadian.

Yang saya paparkan di sini adalah First Aid ( pertolongan pertama ) yang biasa kami lakukan dalam dunia penerbangan. Semua komponen penerbangan terutama Awak kabin memang sangat dilatih untuk melakukan Tindakan pertolongan pertama yang bertujuan untuk memberikan Tindakan kepada korban dimana dalam tidakan pertamanya diharapkan dapat menolong korban, mencegah hal hal yang lebih buruk dan mungkin juga dengan pertolongan Tuhan dapat menyelamatkan nyawa korban.

Dalam dunia penerbangan siapa yang melakukan pertolongan pertama ( Aider) harus memiliki mentalitas

C CONFIDENT AND CALM ) Kepercayaan diri dan tetap tenang )

A  ALERT ( bersikap waspada )

R  RESOURCEFUL ( siap dan faham terhadap pertolongan pertama )

E  EFFICIENCY AND EMPATHY ( effisient dan berempati )

Tujuan utama dalam pemberian pertolongan adalah tentunya Tindakan penyelamatan misalnya mengkontrol atau menghentikan pendarahan , dan juga membangunkan / menyadarkan korban dari kondisi tidak sadar diri ( pingsan ) .

Setelah dua tujuan dicapai , penanganan pertama dalam penerbangan adalah pencegahan komplikasi / pencegahan kondisi yang lebih buruk misalnya ada patah tulang atau luka, dan harus dilakukan pertolongan pertama jangan sampai luka menyebar/ menjadi lebih buruk.

Dan yang terakhir sebelum paramedis/ dokter / ambulan datang para Aider melakukan Tindakan agar korban menjadi nyaman dan berkurang rasa sakitnya.

Kami para insan penerbangan juga diberikan Latihan dan sertifikasi memahami system yang vital dalam survival. Misalnya memahami pola rata rata pernafasan orang dewasa anak maupun bayi. Guidance di dunia penerbangan  bahwa Orang dewasa memiliki rata-rata 16-20 kali pernafasan dalam setiap menitnya, disusul anak anak sekitar 20-24 nafas per menit dan bayi yang bernafas lebih cepat yakni 24-28 kali dalam semenit.

Kami juga dilatih tentang bagaimana Langkah tepat untuk melihat masih terdapatnya pernafasan atau tidak, yakni dengan cara melihat, mendengarkan dan merasakan pergerakan dada, dapat juga mendengarkan secaa seksama suara mengambil nafas ( inhale ) dan juga menghembuskannya yang biasanya melewati mulut. Jika tidak ada tanda tanda pernafasan disarankan memberikan dua kali nafas buatan dengan menempatkan korban dalam posisi recovery. CPR adalah Cardio Pulmonary Resuscitation.

Selain mengenali jumlah rata rata pernafasan , Insan penerbangan dilatih juga memahami rata rata denyut nadi orang dewasa , anak anak dan bayi. Dewasa memiliki denyut nadi antara 60-80 denyut per menit. Anak anak memilii denyut nadi 80-100 denyut per menit dan disusul Bayi dengan 100-120 denyut nadi per menit.

Dalam hal pengukuran , disarankan untuk menggunakan dua jari untuk merasakan detak nadi. Jangan menggunakan jempol . Dalam situasi korban masih sadar diri Aider dapat mengukur detak nadi dalam 1 menit dan jika korban dalam keadaan pingsan , pengukuran detak nadi tidak boleh lebih dari 10 detik. Hmmm… hati hati loh ya.

Jika tidak dirasakan denyut nadi pada orang yang pingsan ( tidak sadarkan diri ) , kami dilatih untuk melakukan CPR.

Oh iya, peletakan dua jari dalam pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada pergelangan tangan atau disebuat Radial artery. Pada lengan atau disebut Brachial artery yang seringnya dilakukan untuk memantau detak jantung infant atau bayi. Bisa juga dilakukan di leher khususnya orang dewasa dan anak anak yang biasa kami sebut dengan Carotid Artery.

Pengecekan pada Leher ( Carotid artery dan pada lengan untuk bayi ( Brachial Artery ) biasanya dilakukan untuk korban yang tidak sadarkan diri.

Aider juga dilatih untuk mengenali proses pertolongan dengan beberapa cara.

Pertama , saat ini sudah banyak sekali orang yang sangat aware dengan situasi crisis sehingga banyak dari mereka dengan sengaja memasang tanda tanda yang dapat mengidentifikasi diri mereka pada saat mereka dalam kondisi kritis. Contohnya mereka menggunakan Medic Alert chain , mengenakan gelang ataupun kartu. Sehingga jika mereka memerlukan bantuan dalam kondisi kritis / tak sadarkan diri , tanda tanda yang mereka kenakan dapat memberikan  informasi awal kepada para Aider.

Mereka juga dapat mengenali tanda tanda yang ada pada kondisi fisik korban misalnya pucat , muka memerah , warna lebam , berkeringat, pendarahan dsb.

Cara yang ke dua untuk memberikan assessment yakni dengan mengenali gejala gejalanya

Misalnya apakah korban merasa kesakitan, pusing , Kepala berputar putar, sesak , Muntah , rasa haus dan lemah.

Dan yang terakhir , Aider dapat melakukan Tindakan berikutnya dengan bertanya kepada korban jika mereka mengalami kecelakaan , trauma luka ataupun sakit sebelumnya, yakni dengan menanyakan apa yang terjadi, kapan, dimana dan bagaimana terjadinya.

Dan yang terakhir jika korban tak sadarkan diri , assessment atau Tindakan lebih lanjut dapat dilakukan cara DRABC utuk Tindakan penyelamatan

D             Danger

Yakni Aider akan melakukan Tindakan terhadap pendarahan yang serius

Menutup semua Luka dan meminimalkan infeksi.

Mencegah patah tulang lanjutan

Melakukan pernafasan buatan awal ( dari mulut ke mulut ) jika tidak ada pernafasan

Dan Melakukan CPR jika tidak terdapat denyut nadi.

R             Response

Goyangkan Pundak korban dan Panggil

Jika tidak ada reaksi segera hubungi RS terdekat

A             Airway

Buka jalan pernafasan dengan menekan kening kepala dan dongakkan dagu untuk mencegah lidah menghalangi pernafasan.

 B             Breathing

Periksa/ Dengar dan Rasakan pernafasannya

C             Circulation.

Periksa denyut nadinya

Orang yang masih Hidup memiliki tanda masih adanya pernafasan, terdapat denyut nadi walaupun sedang dalam kondisi Sadar ataupun pingsan dan serta matanya dapat bereaksi terhadap cahaya.

Sedangkan jika telah meninggal dapat dikenali jika tidak ada pernafasan pada korban, tidak ada denyut nadi, Betul betul tidak sadarkan diri dan mata korban tidak bereaksi terhadan cahaya.

Penulis (Bams) : Certified Human Factor competency holder

Salam Sehat Semangat Sukses

Bambang Purnomo , SS-BA, CSCA, CAVM  Solution Consultant

By Bams – May 27, 2022

 Klik di sini buat Donasi para anak yatim piatu dan mendukung eNews PA dengan berita berita Inspiratif lainnya 💡 💡 💡Click here to Donate Orphanages and support insightful, inspirative eNews from PA 💡 💡 💡

Leave a comment

OUR PARTNER

Email

Email

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.