Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hi Academia,

Sebagai kota terbesar di Jawa Barat yang terletak di kaki gunung, Bandung memiliki iklim yang sejuk dan udara yang segar, yang menjadikannya tempat yang ideal untuk hidup dan bekerja. Sehingga tidak heran  profil penduduk Bandung saat ini lebih dari 2,5 juta orang yang tinggal di dalam kota saja. Biasanya di kota kota dunia Konsep gedung tinggi akan diadopsi oleh kota yang berpenduduk sangat padat. Namun sepertinya konsep Gedung tinggi belum menjadi pilihan pemangku kepentingan meskipun Bandung telah mengalami perkembangan yang pesat dalam hal infrastruktur dan pengembangan properti. Beberapa gedung tinggi telah dibangun di kota ini, seperti The Trans Luxury Hotel dan The Edge Superblock dsb. Konsep Gedung tinggi belum diambil mungkin karena banyak pertimbangan seperti Gedung Gedung tinggi membutuhkan lahan yang luas dan penggunaan energi yang tinggi dapat mengancam lingkungan dan kenyamanan penduduk  juga karena Bandung juga memiliki banyak bangunan bersejarah yang menjadi warisan budaya yang harus dijaga. Konsep gedung tinggi dapat mengganggu keindahan dan citra Kota Bandung yang unik.

Dengan profil kota yang mengakomodasi kearifan lokal yang sangat diminati oleh turis lokal dan international, transportasi menjadi salah satu isu utama yang perlu diatasi. Kemacetan lalu lintas dan keterbatasan ruang parkir menjadi masalah utama yang dihadapi oleh penduduk dan pengunjung kota. Terlebih lagi, penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. menjadi pilihan utama bagi banyak orang, yang membuat kemacetan semakin parah.

Untuk mengatasi masalah ini, model transportasi yang terbaik untuk Bandung adalah dengan mengadopsi sistem transportasi berbasis massal seperti kereta api, bus, dan angkutan umum lainnya. Dalam hal ini, para pemangku kepentingan bisa bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan transportasi publik yang sesuai, seperti meningkatkan jaringan kereta api dan memperkenalkan bus rapid transit (BRT) yang layak atau wacana cable cars yang sempat menjadi perbincangan hangat oleh para penggiat transportasi dan masyarakat. Dengan suksesnya Transportasi berbasis masal akan juga meningkatkan tumbuhnya lebih banyak pejalan kaki.

Selain itu, Bandung juga bisa mempromosikan penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi alternatif. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan sepeda di kota-kota besar di Indonesia semakin meningkat, dan Bandung bisa mengikuti tren ini dengan membangun jalur sepeda yang aman dan nyaman bagi pengguna.

Namun, implementasi model transportasi berbasis massal dan penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi alternatif tidak akan efektif tanpa dukungan yang kuat dari para pemangku kepentingan dan masyarakat. Pemangku Kepentingan harus mengambil langkah-langkah untuk mendorong penggunaan transportasi berbasis massal dan sepeda, seperti memberikan insentif finansial atau mengurangi biaya transportasi publik. Sementara itu, masyarakat perlu diberikan edukasi tentang manfaat menggunakan transportasi publik dan sepeda, serta pentingnya menjaga lingkungan.

Kereta Cepat Bandung

Terlepas dari kontroversi pembangunan kereta cepat, nyatanya pembangunan sudah dilaksanakan. Jika pembangunan itu sudah terealisasi dan dimanfaatkan masyarakat dengan baik mestinya Proyek ini diharapkan dapat mengurangi beban populasi Bandung dan Jakarta dikarenakan kemungkinan akan terjadi penyebaran populasi ke wilayah lain yang menjadi jalur kereta api cepat.

Jakarta dan Bandung mestinya memiliki tantangan yang serupa dikarenakan tingginya pertumbuhan penduduk yakni tantangan kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan keterbatasan lahan yang menyebabkan harga properti semakin tinggi. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menyebar populasi ke wilayah lain, dan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat menjadi salah satu solusinya.

Pertama-tama, kereta cepat Jakarta-Bandung akan memudahkan mobilitas penduduk antar kedua kota. Dengan kecepatan yang tinggi, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan lebih singkat. Saat ini, perjalanan dari Jakarta ke Bandung memakan waktu sekitar 3-4 jam dengan mobil atau bus. Namun, dengan kereta cepat, waktu tempuh tersebut dapat dipangkas menjadi hanya sekitar 45 menit. Hal ini akan membuat orang lebih mudah untuk bekerja atau berbisnis di kedua kota atau kota kota lain yang menjadi transit dari kereta cepat ini tanpa harus mengalami kemacetan atau kepadatan lalu lintas yang menguras waktu dan tenaga. Sehingga masyarakat bisa memiliki opsi untuk tinggal atau pindah ke daerah yang dilewati kereta cepat dan integrasi MRT/ LRT/ BRT dan inegrasi moda transportasi Massal lainnya tanpa khawatir terlambat masuk kantor.

Selain itu, dengan adanya kereta cepat, akan terjadi kemudahan pergerakan barang dan jasa antara Jakarta dan Bandung, sehingga hal tersebut kemungkinan dapat menjadi pilihan dari solusi solusi masalah Transportasi dan Urban di kedua kota tersebut di masa mendatang.

Kedua, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Bandung dan kota kota transit dan sekitarnya. Dengan adanya kereta cepat, akses ke Bandung akan semakin mudah, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Wisatawan yang datang ke Bandung dan kota sekitarnya dan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, seperti meningkatnya permintaan akan akomodasi, makanan, dan jasa lainnya.

Ketiga, Kereta cepat Jakarta-Bandung dapat menjadi pilihan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dibandingkan dengan mobil atau bus yang menggunakan bahan bakar fosil, kereta cepat menggunakan tenaga listrik. Hal ini membuatnya menjadi transportasi yang lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak negatif pada lingkungan. Selain itu, kereta cepat juga dapat menampung lebih banyak penumpang dibandingkan dengan mobil atau bus, sehingga dapat mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang di jalan raya.

Transportasi massal adalah solusi terbaik untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas , urban di kota-kota padat penduduk. Dengan transportasi massal, orang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih efisien dan mengurangi jumlah kendaraan yang berada di jalan raya. Selain itu, transportasi massal dapat membantu mengurangi polusi udara dan memperbaiki kualitas udara di kota-kota besar. Dengan demikian, pemangku kepentingan perlu memperhatikan dan memperbaiki sistem transportasi massal di kota-kota besar agar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat.

 

Disclaimer : penulis adalah penggiat transportasi yang tidak terafiliasi dengan pihak manapun

Salam Sehat Semangat Sukses

Bambang Purnomo , SS-BA, CSCA, CAVM Solution Consultant

 Klik di sini buat Donasi para anak yatim piatu dan mendukung eNews PA dengan berita berita Inspiratif lainnya 💡 💡 💡Click here to Donate Orphanages and support insightful, inspirative eNews from PA 💡 💡 💡

Leave a comment

OUR PARTNER

Email

Email

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.