Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hallo Semua,

Media sosial telah berkembang pesat dalam dekade terakhir, dan peranannya semakin penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi terbaru adalah penggabungan media sosial dengan payment gateway. TikTok, sebagai platform media sosial terpopuler, telah berhasil memanfaatkan fitur ini untuk memperluas pasar dan mempengaruhi perilaku belanja konsumen. Seiring dengan pertumbuhan cepat TikTok, muncul kekhawatiran tentang dampaknya pada pasar tradisional.

Media sosial dengan payment gateway menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna. Dengan integrasi payment gateway, pengguna dapat melakukan transaksi langsung di platform media sosial, mempercepat proses pembelian dan penjualan. TikTok, misalnya, telah berhasil menarik jutaan pengguna melalui fitur ini. Strategi lain yang digunakan oleh TikTok adalah memanfaatkan influencer dan konten viral untuk menarik lebih banyak pengguna dan mendorong penjualan melalui platform.


TikTok telah berhasil membentuk perilaku belanja konsumen secara online. Melalui konten yang menarik dan interaktif, TikTok mendorong pengguna untuk melakukan pembelian impulsif. Selain itu, TikTok juga memanfaatkan algoritma canggihnya untuk menargetkan pengguna dengan produk dan layanan yang paling relevan dengan mereka. Hal ini telah mengubah cara konsumen berbelanja dan berpotensi membahayakan pasar tradisional yang tidak dapat bersaing dengan kenyamanan dan kecepatan belanja online.

Kekuatan dominasi TikTok telah menarik perhatian pemerintah di seluruh dunia. Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi atau mengatur penggunaan TikTok. Misalnya, Amerika Serikat dan India telah mengancam untuk melarang TikTok karena kekhawatiran privasi dan keamanan nasional. Namun, kebanyakan negara berusaha menyeimbangkan antara regulasi dan inovasi, memastikan bahwa konsumen dapat memanfaatkan teknologi baru tanpa mengorbankan privasi atau keamanan mereka.

Respon lain dari negara berupaya menangani dampak TikTok dan teknologi serupa yang membahayakan pasar tradisional adalah misalnya, di Eropa, regulasi General Data Protection Regulation (GDPR) telah diimplementasikan untuk melindungi data pengguna dan mencegah penyalahgunaan informasi oleh platform seperti TikTok.

Cina sendiri telah memperketat regulasi pada platform online dalam upaya untuk lebih mengontrol ekonomi digital mereka dan melindungi konsumen serta bisnis lokal.

Melindungi pasar tradisional dari invasi teknologi adalah tantangan besar. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh negara. Salah satunya adalah melalui regulasi yang kuat dan efektif. Regulasi ini dapat melindungi privasi pengguna, mencegah penyalahgunaan data, dan memastikan persaingan yang adil antara bisnis digital dan tradisional.

Pendidikan dan pelatihan digital juga penting. Dengan memberikan pendidikan digital yang tepat, konsumen dan bisnis dapat lebih memahami dan mengadaptasi teknologi baru. Ini bisa membantu pasar tradisional untuk beradaptasi dan bersaing dalam ekonomi digital.

Akhirnya, pemerintah bisa mendukung inovasi dan transformasi digital di pasar tradisional. Dengan memberikan dukungan dan insentif untuk digitalisasi, pemerintah dapat membantu pasar tradisional untuk tumbuh dan berkembang di era digital.

Namun, sejauh mana negara dapat melindungi dari invasi teknologi sangat tergantung pada kebijakan, sumber daya, dan lingkungan politik masing-masing negara. Beberapa negara mungkin lebih proaktif dalam menghadapi tantangan ini, sementara yang lain mungkin lebih lambat merespon.

Pertanyaan tentang apakah pemerintah harus melarang TikTok atau platform media sosial lainnya untuk melindungi bisnis lokal adalah pertanyaan yang rumit. Di satu sisi, melarang platform ini dapat melindungi bisnis lokal dari persaingan yang tidak adil dan penyalahgunaan data. Di sisi lain, larangan semacam itu bisa membatasi inovasi dan perkembangan teknologi.

Sebagai alternatif, pemerintah dapat menciptakan regulasi yang adil dan transparan yang memungkinkan bisnis lokal bersaing dengan platform digital besar. Regulasi ini bisa menyangkut privasi data, pajak, dan hak konsumen.

Meningkatkan kapasitas UKM untuk mengadopsi teknologi bisa sangat efektif dalam membantu mereka bersaing dalam ekonomi digital. Teknologi dapat membantu UKM meningkatkan efisiensi, mencapai pasar yang lebih luas, dan menyediakan produk dan layanan yang lebih baik.

Namun, skala efektivitas ini sangat bergantung pada beberapa faktor. Salah satunya adalah akses ke teknologi dan pengetahuan digital. UKM perlu memiliki akses ke infrastruktur teknologi yang memadai dan pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi ini dengan efektif.

Pendidikan dan pelatihan juga penting. UKM perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan untuk mengadopsi dan memanfaatkan teknologi baru.

Dan yang terakhir adalah lingkungan bisnis dan regulasi. Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan adopsi teknologi oleh UKM. Ini dapat mencakup insentif pajak, dukungan finansial, dan regulasi yang adil dan transparan.

Dengan faktor-faktor ini, peningkatan kapasitas UKM untuk mengadopsi teknologi bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu mereka bersaing dalam ekonomi digital.

Semoga Perdagangan di Indonesia Lokal dan Digital sama sama maju.

 

Salam Sehat Semangat Sukses

Bambang Purnomo , SS-BA, CSCA, CAVM Solution Consultant

 Klik di sini buat Donasi para anak yatim piatu dan mendukung eNews PA dengan berita berita Inspiratif lainnya 💡 💡 💡Click here to Donate Orphanages and support insightful, inspirative eNews from PA 💡 💡 💡

Leave a comment

OUR PARTNER

Email

Email

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.

POWER ACTION © 2024. All rights reserved.